Jumat, 20 Juli 2012

PENDAHULUAN


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dewasa ini, teknologi berkembang semakin pesat. Kemajuan teknologi berpengaruh terhadap kelancaran berkomunikasi. Meklalui hasil teknologi, kita dapat berhubungan dengan siapa aja dengan cukup mudah walaupun dalam jarak yang sangat jauh. Bila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berda diluar negeri pun, misalnya, kita cukup mengangkat gagang telepon, memijat atau memutar nomor bersangkutan dan komunukasi berlangsung. Dengan kemjuan teknologi, jarak antara bangsa di Negara satu dengan bangsa di Negara lain terasa semakin dekat.
Kemajuan teknologi tidak mengurangi peranan tulisan, bahkan sebaliknya. Melalui tulisan, kita dapat melestarikan, menciptakan, dan mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain. Kita dapat menybayangkan, bagaimana jadinya kehidupan ini apabila kita tidak mengenal tulisan?
Tulisan merupakan sala satu alat komunikasi. Tulisan adalah hasil kegiatan menulis. Menulis termasuk sala satu bentuk kegiatan berbahasa, di samping bentuk kegiatan berbahasa lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan membaca. Dengan demikian, tulisan merupakan sala satu alat berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa tulis.
Walaupun saling berkaitan dengan kegiatan berbahasa lainnya, keiatan menulis dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. Pertama, menulis bersifat tidak langsung, sebab penulis tidak dapat berhadapn langsung dengan para pembaca dalam menyampaikan gagasannya. Penulis menyampaikan sesuatu yang dikemukakannya melalui sebuah media, yaitu tulisannya. Kedua, penulis bersifat ekspresif. Maksudnya, melalui tulisannya, penulis dapat mengekspresikan sesuatu, seperti gagasan, perasaan, maksud,pendapat dan keinginannya. Ketiga, menulis bersifat produktif, maksudnya menghasilkan karya tulis sebagai sala satu kegiatan berbahasa. Terakhir menulis bersifat aktif, artinya menulis merupakan sebuah kegiatan berbahasa secara aktif memeberikan informasi dalam sebuah komunikasi.
Karena berkomunikasi melalui tulisan itu bersifat tidak langsung, maka penulis tidak dapat menjelaskan sesuatu yang mengekspresikan dengan unsur-unsur pembantu lainnya, seperti mimic, gerak anggota tubuh lain, dan sebagainnya. Ketidak langsungan hubungan penulis dengan pembaca menuntut kemampuan yang tinngi pada penulis untuk memunculkan pemahaman serupa pada benak pambaca hanya dengan menggunkan system lambang dan tanda, atau permainan angka dan kata tertulis.
Kemampuan menulis kita, siapapun dab apa pun profesinya, akan meningkat apabilaa kita memiliki pengetahuan yang memadai tentang tulis-menulis, disamping rajin berlatih. Karena menulis merupakan sebuah keterampilan, maka kemampuan menulis akan meningkat apabila sering berlatih.
1.2 Perumusan Masalah
     1. Memahami langkah-langkah penyusunan karya tulis ilmiah.
     2. Dapat menyusun sebuah karya ilmiah yang sistematis dan metodelogis.


BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menulis
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya member tahu, meyakinkan, menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengakatan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering dikatakan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara, istilahh mengarang sering dikatakan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah.
Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama kerena menulis berarti mengarang  baca menyusun dan merangkai, bukan menghayal, kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraph, menyusun paragraph menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan.
Pokok peroalan di dalam tulisan disebut gagasan atau pikiran. Gagasan tersebut menjadi dasar bagi berkembangnya tulisan tersebut. Gagasan pada sebuah tulisan bisa bermacam-macam, tergantung pada keinginan penulis. Melalui tulisannya penulis bisa mengungkapkan, gagasan, pikiran perasaan, pendapat, kehendak dan pengalaman.
Singkatnya, menulis sebagai keterampilan adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan gagasan pikiranya kepada orang atau pihak lain dengan menggunakan media tulisan. Setiap penulis pasti memiliki tujuan dengan tulisannya antara lain mengajak, menginformasikan, atau menghibur pembaca.


2.2 Jenis-jenis Tulisan
            Penjenisan tulisan dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain berdasarkan keobjiktifan masalah dan berdasarkan isi dan sifatnya.
            Berdasarkan keobjektifan masalahnya tulisan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
1.      Tulisan ilmiah.
2.      Tulisan popular.
3.      Tulisan fiktif.
Permasalahan yang disajikan melalui tulisan yang bersifat ilmiah betul-betul objektif debab permasalahan tersebut sudah diteliti secara seksama baik melalui penelitian dilapangan di laboratorium maupun dengan mengkaji buku-buku yang relevan dengan permasalahan tersebut. Selain itu, tulisan ilmiah disajikan secara sistematis, logis dan bahasanya lugas. Contoh tulisan ilmiah itu adalah skripsi, tugas akhir, makalah, laporan praktikum, tesis, buku teks, dan disertasi.
Seperti halnya tulisan ilmiah, tulisan populerpun disajikan secara sistematis, dengan bahasa yang lugas tetapi kelogisannya masih dapat dipertanyakan. Kelogisannya karangan semi-ilmiah masih dapat dipertanyakan karena tulisan semacan ini dibuat penulisannya tanpa diwarnai oleh pendapatnya sendiri, walaupun mungkin saja apa yang dikemukakan itu dapat dibuktikan kebenarannya.
Pada penulisan fiktif, cerita dan fakta yang disajikan betul-betul sangat diwarnai oleh subjektifitas dan imajinasi pengarangannya, sehingga penafsiran pembaca terhadap masalah tersebut dapat beraneka ragam. Hal tersebut lebih diperkuat dengan bahasa yang dipergunakannya. Karangan fiktif cenderung mempergunakan bahasa yang bersifat konotatif. Contoh  puisi, cerpen, novel dan drama.
Berdasarkan isi dan sifatnya, tulisan terdiri atas:
1.      Naratif.
2.      Deskriptif
3.      Ekspositorik
4.      Persuasif
5.      Argumentatif
            Karena sebuah tulisan dibentuk oleh serangkaian alinea, maka penjenisan tulisan berdasarkan hal tersebut dapat ditinjau dari alineanya. Jika semua atau sebagian besar tulisan dibentuk oleh alinea naratif, maka tulisan itu merupakan tulisan naratif. Begitu juga bentul tulisan lainya.
2.3 Fungsi Tulisan
            Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya behwan penulis pasti memiliki tujuan tertentu dengan tulisannya. Dengan mengacu pada tujuan yang hendak dikemukakan penulis melalui tulisannya, fungsi tulisan dapat diidentifikasi antara lain sebagai alat untuk:
1.      Menginformasikan sesuatu kepada pembaca.
2.      Meyakinkan pembaca.
3.      Mengajak pembaca.
4.      Menghibur pambaca.
5.      Melarang atau memerintah pembaca.
6.      Mendukung pendapat orang lain.
7.      Menolak atau menyanggah pendapat orang lain.
2.4 Langkah-langkah Menulis
            Bila dibandingkan dengan keterampillan berbahasa liannya, yaitu menyimak, membaca, dan berbicara, keterampilan menulis dapat dikatakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks. Dalam hal ini, hastui dkk. (1986:6) menyatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berfikir dan keterampilan ekspresi dalam bentuk tertulis. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks.
            Kompleksitas itu disebakan oleh factor-faktor yang mesti terwujud di dalam tulisan yakni sistematis tulisannya, ejaan, diksi dan lain-lain, bahkan kemampuan menulis atau mengarang itu dapat merangkum ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Tidak jarang seorang pengamat merasa puas setelah menelaah sebuah karya tulis seseorang untuk mengetahui kemampuan intelektual atau kemampuan berbahasa sang penulisnya.
            Karena kompleksitas permasalahan dalam menulis, maka seperti sudah dikemukakan, para penulis perlu mengetahui pengetahuan teoritisnya disamping harus biasa berlatih mempergunakannya.
            Suatu tulisan atau karangan dapat dikatakan terbentuk secara sistematis antara lain apabila:
1.      Terdapat relevansi yang baik antara judul dengan bagian pendahulauan, bagian isi dan bagian penutup tulisan.
2.      Terdapat relevansi yang baik antara bagian awal/ pendahuluan dengan bagian  isi dengan bagian akhir/ penutup tulisan, atau sebaliknya.
3.      Terdapat relevansi antara kalimat/ klausa yang satu dengan kalimat/ klausa yang lain dalam tiap alinea.
4.      Terdapat relevansi antara isi tulisan dengan tujuannya.
2.5 Jenis Karya Tulis Akademik
            Karya tulis akademik (KTA) yang dimaksud disini adalah karya tulis yang biasa disusun oleh masyarakat akademik atau sebagai tugas yang berkaitan dengan kegiatan akademik pad suatu jenjang pendidikan tinggi. Karena itu karya tulis akademik dapat berupa karya tulisa mulai yang sederhana sempai dengan karya tulis yang kompleks.
Jenis karya tulis akademik:
1.      Makalah.
Makalah adalah karya tulis yang menyajikan permasalahandan pembahasannya berdasarkan data dilapangan atau kepustakaan yanga bersifat objektif.
2.      Kertas kerja.
Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam dari pada makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lomna karya.
3.      Laporan praktek kerja.
Laporan praktik kerja adalah karya tulisa ilmiah yang memaparkan data hasil temuan dilapangan atau instansi perusahaan tampat kita bekerja, jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (D III).
4.      Skripsi.
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih elar sarjana (S I)
5.      Tesis.
Tesis adalah karya tulis yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sfatnya lebih mendalam dari skripsi. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister (S II).
6.      Desertasi.
Desertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris  dan obkektif. Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doctor (S III)
Perbedaan antara makalah, kertas kerja, skripsi, tesis dan disertasi dapat dilihat dari hal-hal berikut.
1.      Kegunaanya,
2.      Tebal halaman,
3.      Waktu pengerjaan, dan
4.      Gelar akademik.
2.6 Karakteristik Tulisan Karya Akademik
1.      Mengacu kepada teori artinya karangan ilmiah wajib memiliki teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir/kerangka pemikiran atau acuan dalam pembahasan teori :
a)      Tolak ukur pembahasan da penjawab persoalan
b)      Dijadikan data sekunder/data penunjang
c)      Digunakan untuk menjelaskan, menerangkan, mengekspos dan mendeskripsikan suatu gejalah
d)     Digunakan untuk mendukung dan memperkuat pendapat penulis.
2.      Berdasarkan fakta artinya setiap informasi dalam kerangka ilmiah selalu apa adanya, sebenarnya dan konkret.
3.      Logis artinya setiap keterangan dalam kerangka ilmiah selalu dapat ditelusuri, diselidiki dan diusut alasan-alasannya, rasional dan dapat diterima akal.
4.      Objektif artinya dalam kerangka ilmiah semua keterangan yang diungkapkan tidak pernah subjektif, senantiasa factual dan apa adanya, serta tidak diintervensi oleh kepentingan pribadi maupun golongan.
5.      Sistematis, baik penulisan / penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah disajikan secara rutin, teratur, kronologis, sesuai dengan prosedur dan system yang berlaku, terurut dan tertib.
6.      Valid artinya baik bentuk maupun isi karangan ilmiah sudah sah dan benar menurut aturan ilmiah yang berlaku.
7.      Jelas artinya setiap informasi dalam karangan ilmiah diungkapkan sejernih-jernihnya, gambling, dan sejelas-jelasnya sehingga tidak menimbulkan pertanyaan dan keragu-raguan dalam benak pembaca.
8.      Seksama, baik penyajian maupun pembahasan dalam karangan ilmiah dilakukan secara cermat, teliti, dan penuh kehati-hatian agar tidak mengandung kesalahan betapapun kecilnya.
9.      Tuntas pembahasan dalam karangan ilmiah harus sampai keakar-akarnya.
10.  Bahasanya baku artinya harus sesuai dengan bahasa yang dijadikan tolak ukur / standar bagi betul tidaknya penggunaan bahasa.
11.  Penulisan sesuai aturan standar (nasional/internasional) akan tetapi, tata cara penulisan laporan penelitian yang berlaku dilembaga tempat penulis nernaung tetap harus diperhatikan.
2.7 Manfaat Karya Tulis Akademik
     Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis.
1.      Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif,
2.      Melatih untuk menggambungkan hasil bacaan dari berbagai sumber,
3.      Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan,
4.      Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis,
5.      Memperoleh kepuasan intelektual,
6.      Memperluas cakrawala ilmu pengtahuan,
7.      Sebasai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk peneliyian selanjutnya.
           


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Karya tulis akdemik dalam bentuk karya ilmiah adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan mematuhi kaedah dan etika keilmuaan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran, kesimpulan serta pendapat/pendirian penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan dan mengelola berbagai informasi yang sebanyak-banyanya dari berbagai sumber baik teoritik maupun empiric.
Karya ilmiah senantiasa bertolak dari kebenaran ilmiah dalam bidang ilmu pengtahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang disajikan. Titik tolak ini merupakan sumber kerangka berfikir dalam mengumpulkan informasi-informasi sacara empirik. Karya ilmiah tertulis (karangan ilmiah) dapat berbentuk artikel ilmiah popular (esai dan opini), usulan penelitian dan laporan penelitian. Dalam bentuk khusus yang bersifat akademik karangan ilmiah dapat berupa makalah, skripsi, tesis dan disertasi.
Isi suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yng bersifat factual (mengemukakan fakta), hipotesis (duga-dugaan), kongklusif (mengemukakan kesimpulan) dan implemantatif ( mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta solusi). Suata karya ilmiah yang lebih komprehensif akan mengandung semua jenis keterangan atau informasi tersebut.
3.2 Saran
Dalam penmbuatan suatu karya ilniah kita harus memperhatikan sistematika dan susunan yang sesuai, serta dahasa yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
http://bahasaindosugik.blogspot.com/
http:www.tekkomdik-sumber.org/sjh_pdd_sumber_psndh.html